Thursday 26 January 2017

Surat untukMu

Diposkan oleh corat coret di 07:48:00
           Ketika titah diturunkan untuk menulis surat kepada seseorang, terlintas pertanyaan menggema dipikiran "wahh yang bener saja nih Mon, hari gini masih ada ya nulis surat? Mon Mon.. kalau hanya bertukar kabar hari gini ya pakai bbm, whatsapp, line, FB, IG, Twitter, Kakao Talk ayo apalagi apalagi sebutin dong... Nulis surat itu seperti kembali ke masa lalu Mon, jaman Siti Nurbaya! Ada-ada saja sih Mon". Namun apa daya saya yang hanyalah seorang hamba , maka titah Paduka Momon hukumnya fardhu a'in. Beginilah surat saya untuk Dia.

Dear Rabb,

           Puji syukur Alhamdulillah saya masih bisa bernafas hingga detik ini. Atas semua yang Kau berikan untuk hamba selama ini. Atas pertolongan yang Kau turunkan dengan berbagai cara indahMu. Engkau sebaik-baiknya penulis dan Engkau sebaik-baiknya sutradara dalam film hidup ini.
           Ya Rabb, entah apa yang Kau pikirkan saat Kau meniupkan ruh dalam kandungan ibu hamba saat berusia 4 bulan? Apa yang telah Kau tuliskan dalam Lauhul Mahfudz untuk hamba? Hingga saat ini begitu banyak deru debu ujian yang menyapu. Kadang hamba kuat tak sedikit juga menjadi lemah. Lalu dengan beban yang saat ini terpanggul dihati, apa yang harus hamba lakukan? jalan mana yang harus hamba ambil? persimpangan itu tertutup kabut, sekali jalan sudah diambil tak mungkin hamba kembali dan berputar.
           Ya Rabb, hamba ini bukan termasuk yang beriman tebal, bukan yang dengan istiqomah menjalankan sunnahMu. Sekali kena goncangan bisa terpelanting dan jatuh. Dari kejatuhan itu hamba melihat makna-makna hidup. Apa yang Kau tetapkan untuk ruh ini hanyalah untuk mengingatMu dengan laku yang telah Kau tulis dalam kitabMu. Walaupun tak semua laku telah hamba jalani. Namun kiranya jangan Kau masukkan hamba ke api neraka yang membara yang siap melumat hamba-hambaMu yang tak bertaqwa. Tapi juga hamba merasa tak benar-benar pantas ada di surga. 
           Ya Rabb, umur hamba sudah Kau tetapkan panjang atau pendek tiada yang tahu melainkan Engkau. Apapun yang sudah menjadi ketetapan hamba, biarkanlah hamba hidup bermanfaat untuk orang lain sekalipun itu hanya sebulir debu. Berikanlah kebahagiaan dan ampunilah dosa orang tua hamba dan orang yang menyayangi hamba. Dan apapun yang menjadi takdirMu akan hamba jalani. Hamba tak akan mendengar lagi celotehan dari manusia, yang menginginkan hidup hamba seperti apa yang mereka harapkan. Itu semua hanyalah kekosongan belaka. Hidup hamba milik hamba dan hanya Kau yang berhak mengubahnya sesuai keinginanMu.  
Ya Rabb, berikanlah segala kekuatanMu kepada hamba untuk mengarungi dahsyatnya ombak dan badai yang Kau gariskan. Dan bersama AgungMu hamba akan tegar dan kokoh bagai karang di pantai. 

Kamis, 26 Januari 2017
Dari hambaMu yang masih tersesat

#KampusFiksi10DaysWritingChallenge
#10DaysKF
#Day9
@KampusFiksi

0 komentar:

Post a Comment

 

Corat Coret Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review