Friday 27 January 2017

Pengalaman Google Adsense di Approve

Diposkan oleh corat coret di 21:27:00 0 komentar
           Kalau kalian lihat sekarang bertebaran sekali ya namanya blog pribadi. Ada motivasi mengapa para blogger rajin nge-blog dan pada berlomba-lomba bagaimana caranya ber-SEO supaya blognya ada di papan nomor satu urutan tangga search engine dengan keyword tertentu. Pasalnya jika dia jadi nomor satu, maka sudah pasti blog itu akan banyak pengunjungnya. Gini deh, jika kalian ngetik suatu keyword di search engine maka yang ada di urutan pertama hasil pencarian pasti yang akan kalian buka terlebih dulu bukan? iya apa enggak? 
           Semua itu memang tak jauh dari unsur materi. Duit. Jika jumlah pengunjung sebuah blog banyak maka bisa dijadikan tambang duit. Gimana caranya? ya dengan pasang iklan. Gimana cara pasang iklannya? Paling mudah sekarang join dengan Google AdSense. Lah apalagi tuh Google AdSense?

My Stupid Boss 1 - 5 (Review Buku)

Diposkan oleh corat coret di 18:51:00 0 komentar
Sumber : Google

           Hoi hoi, Ogenki desuka? piye kabare? semoga kalian sehat semua aamiin. Postingan kali ini saya hendak mereview My Stupid Boss, buku kocak yang bisa bikin sakit perut dan pipi ngilu karena nahan ketawa ditempat umum. Sebenarnya My Stupid Boss ini sudah lama sekali hingga sekarang saja sudah ada yang no. 5. Dan baru di tahun 2016 kemarin kan My Stupid Boss 1 difilimkan di layar lebar dengan aktris mbak Bunga Citra Lestari dan aktornya mas Reza Rahardian. Ya tapi karena urusan saya yang ba bi bu akhirnya review ini baru saya torehkan hari ini, basi! iya memang tapi tak apalah daripada tidak sama sekali. 

Promise

Diposkan oleh corat coret di 10:14:00 0 komentar
           The last day of Kampus Fiksi Writing Challenge,sejujurnya saya sedih sekali karena hari ini kali terakhir nulis untuk Momon, padahal sudah 10 hari kebersamaan dan jalinan cinta hubungan kita bina, seperti kacang hijau ini sudah bertunas tinggal nerusin saja sudah jadi tauge. Eh, tumis tauge dan tahu buat makan siang enak kali ya Mon ??
           Banyak kenangan tertinggal untuk Momon, saya yang biasanya setiap pagi melototin Facebook membaca keriwehan yang ada di jagad dagelan negeri ini harus berganti melototin laman blogger.com untuk menggoreskan tinta eh bukan ding untuk menarikan jemari diatas keyboard menuliskan sesuatu titahmu. Ahhhh bergemuruh sesak dada ini Mon membaca titah di hari ke-10. Perintah tersusah Mon, mau tidak mau saya harus membongkar aib saya yang selama ini terkubur dalam direlung pikiran. Kamu sadar tidak Mon? secara tidak langsung kamu menanyakan aib tanpa tedeng aling-aling, aaahh si Momon kamu datang-datang kok bikin baper. Namun demi kamu Mon, saya rela memenuhi titahmu untuk menunjukkan betapa keselnya gemesnya saya padamu. Oh iya, terlalu gemes bahkan karena kamu menyebut saya "bawel" di hari ke-9 padahal saya lihat kamu selalu berkomentar panjang nan syantiek pada mereka yang lain kenapa untuk saya hanya ada dua kata "iya bawel", mau saya lempar HP Mon? eh jangan ding HP satu-satunya ini.
           Lalu hal seperti apakah yang saya janjikan untuk tidak diulang?? Untuk kebersamaan kita yang sudah 10 hari ini spesial untuk Momon saya berjanji tidak akan mengulangi meninggalkan blog saya seperti beberapa waktu yang lalu. Blognya sampai terlihat berhantu dan ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih ehh kok jadi nyempil puisinya Rangga sih. Saya yang over akting sibuk hingga jarang menampakkan batang hidung di blog yang sudah saya bangun sejak jaman Dinasti Ming baheula. Yah, inilah Mon aib saya, beneran deh Mon suer saya akan mengisi blog ini dengan curcolan postingan saya, entah bermanfaat atau tidak. Lho kok? yang penting ada isinya kan daripada kosong melompong? Itulah janji saya Mon.
           Akhirul kalam, saya tahu niat dan maksudmu mengadakan Writing Challenge ini yah supaya orang-orang seperti saya ini tidak berhenti menulis eh Mon sebentar deh , menulis atau mengetik? Kalau menulis pakai bolpoint atau pulpen atau pencil kalau ini seharusnya mengetik bukan menulis. Ya sudahlah Mon apapun itu niatmu sungguh suci nan mulia. Semoga kamu sering mengadakan seperti ini, tak mengapa hadiahnya hanya berupa buku cuma satu pula tapi semangat untuk menerima tantangan itu loooh yang harus diapresiasi. Betulkan Mon?

#KampusFiksi10DaysWritingChallenge
#10DaysKF
#Day10
@KampusFiksi


Thursday 26 January 2017

Surat untukMu

Diposkan oleh corat coret di 07:48:00 0 komentar
           Ketika titah diturunkan untuk menulis surat kepada seseorang, terlintas pertanyaan menggema dipikiran "wahh yang bener saja nih Mon, hari gini masih ada ya nulis surat? Mon Mon.. kalau hanya bertukar kabar hari gini ya pakai bbm, whatsapp, line, FB, IG, Twitter, Kakao Talk ayo apalagi apalagi sebutin dong... Nulis surat itu seperti kembali ke masa lalu Mon, jaman Siti Nurbaya! Ada-ada saja sih Mon". Namun apa daya saya yang hanyalah seorang hamba , maka titah Paduka Momon hukumnya fardhu a'in. Beginilah surat saya untuk Dia.

Dear Rabb,

           Puji syukur Alhamdulillah saya masih bisa bernafas hingga detik ini. Atas semua yang Kau berikan untuk hamba selama ini. Atas pertolongan yang Kau turunkan dengan berbagai cara indahMu. Engkau sebaik-baiknya penulis dan Engkau sebaik-baiknya sutradara dalam film hidup ini.
           Ya Rabb, entah apa yang Kau pikirkan saat Kau meniupkan ruh dalam kandungan ibu hamba saat berusia 4 bulan? Apa yang telah Kau tuliskan dalam Lauhul Mahfudz untuk hamba? Hingga saat ini begitu banyak deru debu ujian yang menyapu. Kadang hamba kuat tak sedikit juga menjadi lemah. Lalu dengan beban yang saat ini terpanggul dihati, apa yang harus hamba lakukan? jalan mana yang harus hamba ambil? persimpangan itu tertutup kabut, sekali jalan sudah diambil tak mungkin hamba kembali dan berputar.
           Ya Rabb, hamba ini bukan termasuk yang beriman tebal, bukan yang dengan istiqomah menjalankan sunnahMu. Sekali kena goncangan bisa terpelanting dan jatuh. Dari kejatuhan itu hamba melihat makna-makna hidup. Apa yang Kau tetapkan untuk ruh ini hanyalah untuk mengingatMu dengan laku yang telah Kau tulis dalam kitabMu. Walaupun tak semua laku telah hamba jalani. Namun kiranya jangan Kau masukkan hamba ke api neraka yang membara yang siap melumat hamba-hambaMu yang tak bertaqwa. Tapi juga hamba merasa tak benar-benar pantas ada di surga. 
           Ya Rabb, umur hamba sudah Kau tetapkan panjang atau pendek tiada yang tahu melainkan Engkau. Apapun yang sudah menjadi ketetapan hamba, biarkanlah hamba hidup bermanfaat untuk orang lain sekalipun itu hanya sebulir debu. Berikanlah kebahagiaan dan ampunilah dosa orang tua hamba dan orang yang menyayangi hamba. Dan apapun yang menjadi takdirMu akan hamba jalani. Hamba tak akan mendengar lagi celotehan dari manusia, yang menginginkan hidup hamba seperti apa yang mereka harapkan. Itu semua hanyalah kekosongan belaka. Hidup hamba milik hamba dan hanya Kau yang berhak mengubahnya sesuai keinginanMu.  
Ya Rabb, berikanlah segala kekuatanMu kepada hamba untuk mengarungi dahsyatnya ombak dan badai yang Kau gariskan. Dan bersama AgungMu hamba akan tegar dan kokoh bagai karang di pantai. 

Kamis, 26 Januari 2017
Dari hambaMu yang masih tersesat

#KampusFiksi10DaysWritingChallenge
#10DaysKF
#Day9
@KampusFiksi

Wednesday 25 January 2017

Sisi Lain

Diposkan oleh corat coret di 08:19:00 0 komentar
           Tak kenal maka tak sayang, kenalpun belum tentu sayang ya mblooooo ya??? never mind mbloo jangan pusing, Kim Shin-Goblin jomblo 938 tahun saja biasa saja kok, kamu yang jomblo 10 tahun sudah mencak-mencak. Sudah sudah tidak perlu lah kita menggoda si jomblower ini, mereka kaum yang termarginalkan di malam minggu. Miris sekali hidup mereka. Berbicara mengenai kenal mengenal ini, tak banyak yang kenal dengan saya. Ya iyalah, saya bukan artis. Maksudnya bahwa teman yang mengenal saya pun kadang salah menilai tentang saya, hahahahahaha. Saya tak pernah ambil palu pusing mengenai hal ini, suka-suka mereka menilai saya. Saya sudah pasti belum tentu salah dan mereka pasti belum tentu benar, penilaian hanya masalah sudut pandang saja.
           Dalam tulisan ini saya akan menguak mempritili mengulik menyiangi dan me- me- yang lain tentang fakta yang sebenarnya terhadap opini mereka tentang saya. Menurut mereka saya ini :
Ceria dan Tanpa Beban. Tanpa beban ini maksudnya menyindir ya? iya saya memang pernah bengkak dan sekarang sudah kempis tapi tak perlulah dikabarkan semua itu, hahahaha. Bukan bukan, saya kira memang mereka berpikir hidup saya yang selalu ceria haha-hihi dan terlihat seperti orang yang menjalani hidupnya tanpa beban. Woi manusia, tak ada seseorang di dunia ini yang dalam hidupnya tidak diberi beban. Lha kok enak, mereka tanpa ujian, saya juga mau kalau hidup tanpa ujian begitu. Saya terlihat ceria karena saya menceriakan diri dan bertampang gahar saat saya sedang ada dalam kelompok, ketika saya sendirian maka terkuaklah topeng saya. Saya ini mewekan bin nangisan bin cengeng apapu itulah, pokoknya begitu. Jangankan beban hidup yang menderu-deru, nonton film dengan cerita sedih saja bisa ikutan nangis.
Jutek bin Judes. Laaahh emang tampang saya yang beralis tebal, bermata belok dan berkacamata kali yang membuat saya terlihat jutek. Itu sudah dari orok begitu, itu Allah sudah melukis wajah saya sedemikian rupa masa iya saya harus protes. Yah, kalau bisa protes sih saya mau tambah mancung sedikit lah hidungnya hahahahaha. Sesungguhnya anggapan saya jutek karena memang saya lebih banyak diam dengan orang yang baru saja saya kenal. Saya bukan orang yang bisa basa-basi. Namun, anggapan jutek ini akan luruh sendiri ketika mereka sudah kenal saya. Ujung-ujungnya bilang "oooo ternyata tary itu nggak jutek"
Sombong. Laah ini juga terkait masalah karena saya bukan orang yang pandai basa-basi dengan orang yang pertama kali saya kenal. Faktanya adalah apa yang saya sombongkan? saya hanya diam dan menjaga komunikasi, kalau saya bertanya terlalu banyak dikirain kepo.
Mandiri. Hahahahahahahaha iya lah saya terlihat mandiri, lha wong saya kost sendirian. Apa-apa musti dikerjain sendiri dan kemana-mana juga sendirian. Teman kost juga tak punya karena memang karena kost saya bukan tempat kost-kostan. Bingung kan? kalau diceritakan bisa panjang ini. Faktanya adalah saya juga tak nyaman dengan keadaan saya yang kemana-mana harus sendirian tapi mau gimana lagi memang itulah adanya. Kok kendhel? (Kok berani?) itulah pertanyaan yang selalu saya dapat ketika mereka tahu saya sering pergi sendirian. Sebenarnya juga tidak berani tapi ya itu tadi karena keadaan yang mengharuskan saya untuk berani. Kalian tentu juga akan merasakan kok bagaimana keadaaan mengharuskan kalian menjadi yang bukan kalian.
Pendiam. Aahhh ini fitnah, saya ini berpotensi membikin huru-hara. Sifat dasar dari golongan darah O mengalir deras di tubuh saya. Golongan darah O kan memang begini adanya humoris dan ceria. Namun, jika memang saya terlihat diam artinya saya berada dilingkungan yang tidak nyaman.
           Sebenarnya saya enggan meluruskan hal-hal receh semacam ini, karena penilaian apapun dari manusia tidaklah penting bagi saya. Kecuali penilaian karyawan itu maha penting terkait dengan bonus dan kenaikan gaji waaaahhh modar wes...

#KampusFiksi10DaysWritingChallenge
#10DaysKF
#Day8
@KampusFiksi

Tuesday 24 January 2017

Pesan untukmu Diriku

Diposkan oleh corat coret di 08:50:00 0 komentar
           Pada dasarnya saya ini adalah tough girl women (eling umur ). Hey....hey jangan dibayangkan wonder women dengan celana gemesnya berwarna biru berhias bintang-bintang kecil putih dan hey...jangan fokus membayangkan paha yang bikin gemes minta dicethol itu. Sehingga tidak perlu saya menuliskan kalimat bahkan paragraf untuk membuat saya merasa kuat. Ehhh tapi tunggu dulu kuat dalam hal apa ini, kalau kuat menahan aroma tempe mendoan panas dan martabak telur panas tunggu dulu saya menyerah sekalipun tulisan DIET tertera sebesar layar bioskop. Maaf, bendera putih berkibar jika berurusan dengan mendoan dan martabak telur. 
           Namun, yang namanya orang, sekuat apapun pasti ada masa down. Jangan dikira ya, pak tentara berbaju doreng berpenampilan gahar apalagi kalau sedang memanggul senjata dengan muka coreng moreng itu kalau sakit tetep seganteng segagah Kapten Yoo Si Jin (K-drama lover pasti ngeh deeehhh ), cuman ada di drama Korea itu. Mereka kalau sakit ya tetep saja pucat dan lemes, bahkan merengek ketika disuntik. Lebih baik dikasih dan minum obat beraneka warna persis seperti ChaCha katanya. Jangan dikira juga kalau mereka diputus pacarnya tidak akan menangis, halaaaaaaaaahh gombal mukiyo, nggedabrus pol. Begitupun saya, saya manusia biasa, setegar apapun saya tetap ada masanya down. Ketika saya down, saya hanya membaca tulisan ini untuk sembuh dari kata menyerah.

Pesan untukmu Diriku
Ingatkan diri, bahwa kita hidup di dunia bukan di surga. Maka jangan harap ada kebahagiaan murni dan abadi. Sebaliknya dunia ini juga bukan neraka, maka tidak mungkin ada kesedihan dan kesengsaraan yang murni dan abadi. Dirimu tidak selemah itu, Allah meminta engkau untuk sabar menunggu. Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran yang kau jalani, yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit. Namun ketika ketidaksabaran membuatmu lelah dan menyerah ingatlah bahwa kau pernah mengalami badai besar sebelum ini dan kau mampu selamat hingga saat ini, begitupun saat ini badai itu akan segera berlalu dan kau akan selamat. Laa hawla wa laa quwwata illa billahil aliyin adzim. 

           Pesannya sederhana, jika saya merasa lemah saya hanya membaca Laa hawla wa laa quwwata illa billahil aliyil adzim artinya tiada daya dan tiada kekuatan melainkan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Saya dzikirkan dalam hati, percayalah bahwa Allah akan menolong setiap kesedihan dan kesusahan kita. Dzikir yang diwiridkan dalam hati dan diresapi maknanya adalah sebaik-baiknya bentuk tulisan yang tak lekang oleh waktu dan seperti charger yang bisa mengisi daya baterai.

#KampusFiksi10DaysWritingChallenge
#Day7
@KampusFiksi

Monday 23 January 2017

Kebanggaan untuk Saya, Receh untuk Mereka

Diposkan oleh corat coret di 15:16:00 0 komentar
           Writing challenge tetap berlanjut untuk hari ke-6, saya tidak tahu mengapa menjawab pertanyaan Momon kali ini terasa sulit bagi saya. Bukan apa, karena saya menulisnya dengan benar-benar baper tingkat mahadewa. Untuk tulisan kali ini saya sungguh-sungguh serius, tidak seperti tulisan-tulisan biasanya yang terkesan cengengesan. Apa mungkin juga efek dari lagu yang sedang saya dengarkan lewat earphone ini Tum Hi Ho -nya Arijit Singh (aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh...............................................................)
           Satu-satunya hal yang benar-benar membanggakan saya namun dianggap receh orang lain adalah ketika saya bisa masuk kuliah. Untuk teman-teman saya, masuk atau mendaftarkan diri ke universitas dan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi merupakan hal lumrah.  Apalagi mengingat saya yang terdampar di lingkungan sekolah favorit di kota saya. Diantara bunga mawar dan tulip saya seperti rumput liar disana, karena jelas perbedaan strata, saya hanyalah anak dari kasta sudra. Kaum papa yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari di lingkungan sekolah tersebut. Saya ditakdirkan lahir di keluarga yang hidup sangat pas-pasan. Ayah saya hanya seorang driver di sebuah perusahaan gajinya hanya sekitar 1juta untuk menghidupi seorang istri dan 3 anak yang semua alhamdulillah sekolah. Gaji tersebut sangat jomplang sekali dengan angka kebutuhan hidup saat itu. Subhanallah, entah bagaimana caranya Allah mencukupkan gaji tersebut untuk kebutuhan makan kami tanpa harus kelaparan dan biaya sekolah yang menunggak dan lebih alhamdulillah lagi kami tidak berhutang. 
           Kala itu, sebuah kemustahilan saya bisa kuliah. Walaupun saya benar-benar telah lulus PMDK (PMDK itu yang sekarang disebut SNMPTN, seleksi masuk perguruan tinggi negeri berdasarkan nilai rapor), walaupun sudah tercatat sebagai mahasiswa baru karena lolos PMDK tapi darimana keluarga saya memiliki uang sejumlah 7juta rupiah untuk pembayaran uang gedung apalagi biaya per semesternya senilai 1,8 juta. Gaji ayah saya saja tidak melebihi itu, kalau untuk bayar uang semester apa tidak makan keluarga saya? Namun ternyata ayah saya mendapatkan pinjaman uang sebesar 15juta dari saudara kami, 7 juta untuk membayar uang gedung dan sisanya beliau membelikan laptop dan printer untuk ketiga anaknya khususnya untuk saya yang tugas-tugas kuliahnya sangat banyak. Dan ayah saya mengembalikan uang itu secara dicicil selama saya menempuh pendidikan. 
           Berangkat pagi pulang petang, sakitpun tidak dirasakan, panas hujan diterjang demi mendapatkan uang tambahan untuk membayar cicilan itu. Perjuangan yang sedemikian keras yang dilakukan ayah sangat membebani saya, bagaimana saya bisa membalas semua itu kecuali dengan memberikan kebanggaan dalam hal akademis untuk ayah saya. Dengan mengingat semua usaha keras ayah, saya belajar dan berjuang untuk mendapatkan nilai tertinggi. Waktu itu cukuplah dengan nilai tertinggi sekelas, tak dinyana ternyata nilai saya tertinggi sejurusan seletting saya. Summa Cum Laude dan Magna Cum Laude selalu saya berikan untuk ayah di setiap semester. Dengan IPK yang selalu cum laude tersebut saya berhasil mendapatkan beasiswa per semesternya, dengan demikian ayah saya tidak terbebani lagi dengan biaya semesteran. Walaupun semua itu saya dapatkan bukan hanya dengan belajar saja tapi juga dengan bully-an dan kebencian yang saya terima dari teman-teman saya. Mereka bilang saya terlalu serius dan terlalu rajin, puncak kebencian mereka kepada saya, saat saya diajak bolos untuk suatu kelas yang ada di jam 15.30 hingga jam 17.00 tapi saya tetap masuk . Kebayang kan gimana malasnya jam segitu untuk kuliah lebih baik tidur kleset-kleset dan ngulet-ngulet di kasur. 
           Konsekuensi untuk rajin yang over dosis di mata teman-teman ini adalah sikap kebencian mereka terhadap saya. Waktu itu dipikiran saya yang sedemikian idealis, saya menganggap mereka benar-benar meremehkan kesempatan kuliah dengan berleha-leha. Sedangkan saya disini justru membanggakan kesempatan berkuliah ini. Mereka tidak pernah tahu apa perjuangan apa yang dilakukan ayah saya untuk suatu kebanggaan yang diremehkan oleh mereka. Mereka yang hidupnya sungguh beruntung karena tidak perlu perjuangan untuk keremehan yang disebut kuliah. 

Didedikasikan untuk Ayah saya di surga, you are my superhero
#KampusFiksi10DaysWritingChallenge
#Day6
#10DaysKF
@KampusFiksi
          

Sunday 22 January 2017

Film-Film Ini

Diposkan oleh corat coret di 10:37:00 2 komentar
           Berbicara masalah film, saya ini wong ndeso yang tak pernah update soal film. Bukan juga termasuk orang yang gandrung pergi ke bioskop (sejak saya pacaran saya sesama wong ndeso saya jadi tak pernah menyambangi bioskop). Jika memang filmnya hits, saya nontonnya yang sudah dalam bentuk CD, iya tentunya CD bajakan yang murah meriah dong. Alternatif lainnya, minta copy-an film dari teman yang entah darimana dia mendapatkan copy-an film terbaru yang lagi tayang dibioskop. Itu dulu juga waktu jaman kuliah, saat ini malah babar blas tidak pernah nontonin film -pilu amat hidupmu- . Nonton AADC2 aja dapat gratisan kuota Telkomsel untuk ditonton di HOOQ kok -parah tenan-. Jadi tidak banyak yang saya ingat tentang film, dan rata-rata juga cepat hilang memorinya dari otak saya. Apalagi akhir-akhir ini filmnya banyak diadopsi dari novel, dan saya lebih suka baca novel ketika disuguhi adegan visualnya saya jadi membandingkan dan tidak mendapatkan "feel"nya. Memang lebih asyik membaca karena saya bisa membiarkan imajinasi saya melanglang buana dan berfantasi apalagi saat adegan ciuman di Breaking Dawn magic di Harry Potter.
           Namun ada juga film yang berkesan untuk saya jikalau dipaksa mengingat antara lain :
Kuch Kuch Hota Hai. Kalau bukan anak 90-an (ketahuan tuanya) tidak bakal ada yang tahu film India fenomenal ini. Sebenarnya film ini adalah film pertama bergenre percintaan yang pertama kali saya tonton ketika saya masih SD. Namanya juga masih SD saya masih tidak mengerti apa itu cinta, jadi lupakanlah kesan apa yang bisa saya dapat dari film ini saat SD. Yang saya suka hanya soundtracknya saja, hahahahahahaha (saat itu). "Feel" dari film ini baru saya dapat ketika saya beranjak remaja, saat saya SMP. Nah kan mulai tuh yang namanya suka-sukaan sama teman atau kakak kelas. Film ini kebetulan saya tonton lagi saat diputar di tipi. Sudah barang tentu lah saya pendukung Anjali yang cintanya ditolak oleh Rahul. Sebegitunya saya terinfeksi film ini sampai saya benci yang namanya Tina. -Ahhhh anak ingusan -
Meteor Garden. Lagi-lagi film ini yang tahu adalah generasi 90-an. Film asal Taiwan dibintangi 4 lelaki ganteng dikala itu dan 1 perempuan cantik di masa itu. (waktu itu film Taiwan yang booming lebih dahulu sebelum akhirnya drama Korea merajai pasaran seperti saat ini. Oh iya, Boys Before Flowers versi Koreanya film ini). Gara-gara gandrung nya dengan film ini dari yang namanya biodata personil F4 hingga soundtrack dan foto-fotonya disetiap poster hadiah dari majalah punya semua. Sampai bisa menjadi histeris ketika ada majalah yang bercover F4 -ternyata saya pernah gendeng waktu itu, persis seperti ELF- (yang merasa kekinian pasti tahu ELF kalau tidak tahu tanya mbak Gugel).
Alexandria. Film ini muncul sekitar tahun 2005 dibintangi Marcel Candrawinata, Julie Estelle dan Fachri Albar. Cinta segitiga temanya. Harusnya cinta segitiga itu bisa dipecahkan dengan rumus phytagoras hahahahahahaha. Kebayang?
Apa yang membuat saya terkesan akan film ini? bukan, bukan karena ceritanya atau gantengnya Marcel tapi dengan siapa yang waktu itu pergi nonton. Saya ingat waktu itu adalah kali pertama saya pergi ke bioskop , tidak, saya tidak menganga melihat layar segede baliho di perempatan traffic light, saya tidak se-ndeso itu. Saya pergi dengan pacar pertama saya, pacar pertama dikala umur 16 tahun saat SMA itu "wow" sekali. Kalau sekarang sih anak SD sudah panggil papa-mama-an (sumpah kalah deh saya yang hanya manggil mas-adek heh, apalagi yang jomblo melongo aja deh kamu). Di dalam bioskop tangan saya digenggam hmmm bikin deg-degan panas dingin tidak karuan. Waktu saya nulis ini tidak pakai baper ya, saya berteman baik dengan mantan saya yang ini. (Hay bapaknya Via jika baca tulisan ini tertawalah yang keras karena ternyata kita pernah sedemikin idiot di kala itu. Hahahahahaha)
           Ya seperti itu, beberapa film yang membekas di hati saya. Lebih banyak bukan karena isi filmnya tapi karena perbuatan konyol saya sendiri.

#KampusFiksi10DaysWritingChallenge
#10DaysKF
#Day5
@KampusFiksi 




Saturday 21 January 2017

Ketika Suatu Petang di Terminal di sebuah Bus

Diposkan oleh corat coret di 11:08:00 0 komentar
           Aiiihhhh pertanyaan momon KampusFiksi yang kali ini bikin malu, masa iya saya harus menceritakan masa-masa itu. Tapi apa boleh bikin demi kamu Mon saya akan memflash back kenangan itu. Ketika suatu takdir sudah dituliskan, saya percaya ini takdir bukan sebuah kebetulan. Karena tidak ada yang kebetulan di dunia ini (ciiiieee setdah aaahh....)

           Ketika itu.....senja menggantung di langit..halilintar menyambar aaaauuuuuuuuu, eh ini bukan genre horor. OK Serius.

           Suatu petang di hari Jumat tidak pakai kliwon, hari dimana jadwal rutin saya untuk kembali dari tempat mengais rejeki ke kota kelahiran saya. Saya pulang dengan rute yang biasanya, pertama naik bus dari pom bensin menuju ke terminal kelas A di Ibukota propinsi. Jangan dibayangkan saya pulang dengan badan wangi dan muka segar ceria seperti aktris Korea yang bangun tidurpun tampak cantik, yang ada adalah bau terasi asem dan muka lepek karena seharian bekerja tanpa mandi langsung pulang, mana bawa-bawa ransel segede gajah plus-nya sambil nentengin helm. Kebayang?? Persis Sri minggat. Bus pertama yang saya cegat di pom membawa saya menuju terminal besar di Ibukota Propinsi, dari sini ya saya oper bus AKDP menuju kota saya. Saya pilih bus patas yang mana tidak akan kau jumpai orang berdiri tanpa mendapatkan seat. Saya ingat waktu itu saya naik bus patas berwarna hijau bergambar panda ini bus fenomenal sekali yang sekota dengan saya pasti tahu ini bus. Saya ambil seat no 2 dari depan, entah mengapa sampai hampir jam keberangkatan bus seat tak ada satupun orang mengambil seat kosong di sebelah saya. Sebenarnya sih enak kalau duduk sendiri lebih leluasa. Di detik-detik terakhir keberangkatan bus, baru deh ujug-ujug ada lelaki yang mengambil seat di sebelah saya. Badannya besar tegap, potongan rambut cepak bertopi, berkaos lengan pendek berkerah dengan jeans. Memakai sepatu atau sendal saya tidak ingat, masa iya saya harus memperhatikan dari ujung kepala hingga kaki. Kecuali yang di depan saya itu Lee Min Ho ooh oppa...
           Eiits ada sesuatu yang dia bawa selain ranselnya, dia menaruh barang seperti besi yang tadi ditenteng diletakkan di bawah seat, yang mana baru-baru ini saya mengetahui bahwa itu adalah knalpot motor.
"permisi mbak, kosong kan?" sapanya dengan ramah sambil tersenyum
"iya pak" tak kalah ramahnya saya sambil tersenyum disitu saya sepintas melihat tulisan Kobangdikal yang terbordir rapi di sisi kiri topinya.
[ini dialog beneran terjadi, saya manggil dia dengan sebutan bapak, lah gimana ya saya bingung mau panggil apa, ada aura yang membuat saya jadi bingung]
           Setelah sapaan kecil itu kemudian berlanjut dengan perbincangan mengenai pekerjaan saya dan status saya. Apalagi yang mau ditanyakan pertama kali jika ada dua insan berbeda jenis pertama kali bertemu dan berkenalan, statuslah yang terpenting. Maka selama hampir 1.5 jam waktu perjalanan itu kami habiskan dengan ngobrol. Tepat disaat dia mau turun lebih dahulu..
"Dek, boleh minta no HP nya?" [pada awalnya memang dia manggil saya mbak, akhir-akhirnya panggil adek karena umur saya yang memang jauh lebih muda dari dia]
"081xxxxxxxxx" saya sebutkan deretan angka itu dan segera dia pencet keypad HPnya lalu berderinglah HP saya disana ada deretan angka yang memanggil 
"itu nomor saya, nanti saya sms ya, OK? saya turun dulu hati-hati di jalan" saya hanya membalasnya dengan anggukan kepala dan senyum saja sambil memandanginya mengambil bungkusan yang tadi ditaruhnya di bawah seat lalu bergegas turuh. Saat saya hendak turun juga dari bus saya baru sadar kami belum sempat memperkenalkan nama masing-masing. hahahahahahahahahahahahahaha
           Sudah jangan ditanya lagi apa kelanjutan ceritanya, jika ingin diceritakan mungkin akan jadi novel berseri karena terlampau panjang dengan segala keriwehan dan hiruk-pikuknya. Tidak romantis ya? ya ini bukan cerita FTV sih yang pertama kali bertemu cakar-cakaran pada akhirnya cinta-cintaan. Ini juga bukan drama Korea yang bertemu dengan pria ganteng nan kaya gagah perkasa lalu jatuh cinta. Ini cerita saya, mana ceritamu?? 



#KampusFiksi10DaysWritingChallenge
#Day4
@KampusFiksi

Friday 20 January 2017

Semoga Malang Segera Menjadi Smart City

Diposkan oleh corat coret di 16:03:00 0 komentar


           Smart City, Kota Cerdas. Akhir-akhir ini konsep ini banyak menggema di media. Konsepnya adalah kota yang mampu mengelola sumber dayanya secara efektif dan efisien lalu mewujudkannya dalam bentuk informasi kepada masyarakat yang bertujuan untuk mengantisipasi kejadian yang tak terduga. Halah anu terlalu panjang pengertiannya, intinya itu ya semua terhubung dengan internet supaya akses mudah. Sekarang ini kota besar di Indonesia sedang berlomba-lomba untuk menjadi Smart City Indonesia, ada beberapa kota besar sudah memulainya seperti yang sering terdengar adalah Jakarta, Bandung dan Surabaya. Semoga saja cepat menjalar ke Kota dan Kabupaten Malang, kota dimana saya dilahirkan dan dibesarkan.
           Malang ini sebagai kota yang sudah mulai padat penduduknya seharusnya memang menjadi Smart City, bukannya apa. Malang itu luas sekali cakupan wilayahnya ada Kota dipimpin Wali Kota dan ada Kabupaten dibawah kendali Bupati. Diantara Kota dan Kabupaten yang memiliki wilayah terluas adalah Kabupaten yang pusat pemerintahannya ada di Kepanjen, yang letaknya ada di sebelah selatan Kota Malang. Sebagai pusat pemerintahan maka kantor administrasi dan segala tetek bengek urusan masyarakat ada di Kepanjen. Terbayang kan jika masyarakat kabupaten kecamatan Lawang yang ada dibatas utara kabupaten Malang dengan Pasuruan ingin mengurus administrasinya?? Jauh sekali, tua di jalan lah pokoknya. Saya juga merasakan hal yang sama ingin mengurus apa-apa harus ke Kepanjen, rasanya itu kok nelangsa. Apalagi sudah jauh harus antri lalu tiba-tiba ada tulisan “maaf blanko habis” atau “maaf kuota pengurusan penuh untuk hari ini”. Pernahkah saya mengalaminya? Saya jawab pernah waktu mengurus SKCK. Hal ini gara-gara apa, iya gara-gara sistem pengurusannya manual. Coba kalau bisa mengisi formulir dari internet atau segala bentuk database kependudukan sudah diintegrasikan, lebih enak kan? Tidak perlu repot antri dan tidak membuang waktu.
           Sebenarnya pemerintah Indonesia sudah mulai membuat e-KTP yang mana identitas penduduk ini bisa diintegrasikan dengan macam-maca data yang lain. Malang, sudah menerapkannya dan sudah menggelar e-KTP massal untuk mencatat data identitas penduduk ini. Tinggal pemda kota dan kabupaten melakukan pengelolaannya dengan maksimal. Dimulai dengan membangun infrastrukturnya berupa mewajibkan setiap kantor urusan publik memiliki website yang bisa diakses penuh oleh masyarakat. Dimana diwebsite tersebut tercantum berbagai kebutuhan yang diperlukan masyarakat misalnya untuk Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) yang mengurusi data kependudukan berupa KTP dan Akta Kelahiran, diwebsitenya harus ada informasi tata cara dan alur pengurusan KTP dan Akta Kelahiran. Lalu ada formulir untuk kepengurusannya yang bisa diisi terlebih dahulu lewat internet yang pada akhirnya diberikan nomor registrasi, sehingga saat masyarakat pergi mengurus ke kantor Disdukcapil-nya tinggal menyerahkan nomor registrasinya dan petugas tinggal mencetak dan mencocokan data yang ada dengan database rujukan yang dimiliki. Seperti itu. Saya rasa bukan suatu yang mustahil untuk diwujudkan apalagi teknologi internet berbasis database sekarang sudah berkembang pesat. Lha wong panggil ojek saja sekarang bisa pakai internet kok, masa yang begini tidak bisa? Pasti bisalah.
           Implementasi penggunaan internet dalam kehidupan masyarakat kota tidak hanya sebatas mengelola urusan administrasi publik saja melainkan bisa ke sektor pariwisata juga. Seperti yang saya tahu, Malang menjadi kota yang sering disinggahi oleh wisatawan luar negeri mayoritas sih warga Belanda. Karena sepertinya ada ikatan kenangan masa lalu yang terjadi antara warga Belanda tempo dulu dengan Malang. Banyaknya wisatawan luar negeri ini mengharuskan malang menyediakan tourism center yang banyak dan letaknya strategis sehingga bisa diakses dengan mudah. Tourism center sendiri juga harus mampu memberikan informasi yang akurat mengenai segala bentuk tetek bengek kepariwisataan tidak hanya berupa gubuk kecil yang diisi dengan brosur-brosur.
           Oh iya, yang paling saya inginkan dan iri-kan adalah ketika Bang Emil (Ridwan Kamil) bilang ingin menyediakan sepeda kayuh untuk masyarakat Bandung yang mana bisa disewa di center point penyewaan dan dapat dikembalikan di center point penyewaan yang lainnya. Untuk memudahkan hal yang seperti ini lagi-lagi peran teknologi informasi berupa integrasi data antara center point yang satu dengan center point yang lain sangat dibutuhkan.
           Konsep Smart City ini jika benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat maka akan sangat membantu dan memudahkan sekali. Istilahnya apa-apa tinggal klik. Menghemat waktu dan tenaga. Lantas yang menjadi masalah lain adalah sudah siapkan masyarakatnya untuk memakai kecanggihan ini?? 


Keinginan yang Digemakan Tahun Ini

Diposkan oleh corat coret di 08:07:00 0 komentar
           Resolusi, hmmm sebuah kata yang pantasnya dipakai oleh orang-orang high class. Level cekak seperti saya ini, terlalu muluk-muluk jika berbicara resolusi, lha wong bisa makan tiap harinya saja sudah alhamdulillah kok tanpa embel-embel hutang. Namun sebagai hamba Allah dan manusia baper biasa, boleh dong berangan-angan apa yang ingin saya capai dalam satu tahun ini. Yang namanya keinginan belum tentu suatu kebutuhan. Jika tidak tercapai berarti itu bukan kebutuhan saya hahahahahahahahahaha.
           Tak perlulah saya bilang ingin keliling dunia, itu terlalu ndakik. Melihat isi celengan ayam saya rasanya itu sebuah kemustahilan, kecuali celangan ayamnya bim salabim jadi emas sih. Ada hal lain yang gampang-gampang susah yang ingin terwujud dalam waktu dekat ini, tak lain tak bukan adalah masalah jodoh. Duh Gusti Pangeran, tolonglah berikan kemudahan proses agar tenda biru yang dihiasi indahnya janur kuning segera melengkung di rumah saya. Ini saya sudah muak lelah diejekin teman-teman untuk urusan yang satu ini. Setiap acara kumpul-kumpul kebo keluarga atau teman urusan jodoh ini adalah pertanyaan bergenre horor. "kapan nikah?", "kapan kawin?", "inget umur keburu tua" dan serangkaian kalimat lainnya yang maksud dan tujuannya sama. Lah, kalau semisal menurut Sang Khalik jodoh adalah bukan kebutuhan saya saat ini terus saya kudu piye?
           Hal sederhana lain yang sekiranya bisalah saya wujudkan kalau niat adalah menghilangkan belut diperut yang muncul saat saya duduk. Itu belut jika tidak segera dibasmi bisa berubah menjadi satria baja hitam anakonda. Membuat tidak eksis ketika harus memakai celana dan kemeja yang press body, masa iya saya harus menahan nafas supaya gelambir menjijikkan yang orang Jawa bilangnya gajih tidak tampak. Perempuan mana yang tak ingin berbody seperti mannequin? Seperti para angel Victoria Secret, langsing singset dengan perut seperti roti sobek atau minimal ratalah, yang jika pergi ke toko baju sampai tak perlu dicoba bajunya karena pasti akan muat dan pas. Sebenarnya untuk menghilangkannya mudah yang penting niat, tinggal masuk gym saja dibarengi program diet. Ttpi masa tega sih lihat tempe mendoan dan martabak telur tergelak begitu saja di atas meja yang terlihat seperti meliuk-liukkan badan dan berkata "pegang aku...makan aku...aku seksi kan?". Sukanya jajan hobinya makan kebiasaannya ngemil cita-citanya langsing. Ironis.
           Aku ingin terbang tinggi seperti elang................
           Itu lagunya Dewa 19 bukan termasuk apa yang saya inginkan tapi boleh juga kalau bisa. 
           Point keinginan selanjutnya sesuatu yang sederhana untuk orang lain tapi benar-benar saya harapkan. Ingin bisa naik motor. Apa? tidak perlu dengan melotot dengan mulut menganga seperti singa lapar begitu deh. Tidak perlu juga terheran-heran, memang iya saya ingin bisa naik motor selama ini memang tidak bisa, lebih ke arah takut sih. Naiknya sih bisa cuma takut kalau sudah turun ke jalan raya. Takut menghadapi persaingan sengit pengguna jalan yang lain, ya seperti yang kita tahu saat ini ada banyak "kegendengan" di jalan raya. Pernah dengar ada makhluk bernama emak-emak? konon mereka adalah raja jalanan, lighting ke kanan belok ke kiri, jika disalahin dibalas ngomel-ngomel. Itu juga salah satu kegendengan yang bikin saya was-was kethar-kethir nderedeg di jalan. Eh tapi jika tidak ada seorang gadis cantik sederhana seperti saya yang tidak bisa naik motor, kasihan dengan supir angkot karena tidak ada yang naik angkotnya kalau semua pada naik motor, betul tidak? 
           Saya rasa keinginan berikutnya adalah mengenai pulang kampung. Ini masalah tempat kerja saja, keinginan untuk kerja di kota sendiri terasa syahdu menggema-gema di pikiran. Selama ini memang saya "meladang" di kota lain yang jaraknya sekitar 2.5 jam naik bus. Tidak jauh memang tapi jika harus pulang pergi setiap hari ya bisa tua di jalan makanya saya harus kost yang menyebabkan harus berpisah dengan mamak tercinta. Sepertinya saya merasa sudah waktunya pulang lagi dan menetap di kota kelahiran saya supaya bisa lebih dekat dengan mamak. I love u mak....doakan anakmu ini bisa segera mendapatkan kerjaan baru ya. 
           Ini nih yang terakhir, keinginan saya yang harus bisa dicapai tahun ini adalah lebih produktif lagi dalam menulis. Malu dong dengan profil singkat bertuliskan blogger yang selalu disematkan pada profil medsos tapi postingannya hanya sebulan sekali. Hahahahahaha, alasannya sudah pasti sibuk padahal ya begitu deh, namanya juga anak muda yang galau aktif lebih banyak mainnya dan mager didepan tipi daripada buka laptop dan nulis. Ya pada akhirnya 10 days writing challengenya KampusFiksi ini menjembatani keinginan saya, mau tidak mau terpaksa harus nulis. By the way terimakasih banyak ya KampusFiksi.
           Begitulah sekelumit keinginan sederhana saya untuk tahun ini, semoga bisa tercapai semua aamiin. Seharusnya sih bisa ya, laaah wong gampang sekali kecuali keinginan pertama duh Gusti Pangeran...

#KampusFiksi10DaysWritingChallenge
#Day3

@KampusFiksi


Thursday 19 January 2017

Histerisnya Pegawai

Diposkan oleh corat coret di 08:13:00 0 komentar
           Keseharian saya adalah sebagai pegawai di salah satu perusahaan nasional, lebih simpelnya adalah babu buruh. Dalam hierarki struktur organisasi perusahaan, kasta terendah yang bernama buruh ini tak akan ditemukan karena memang levelnya yang aduhai rendahnya. Untuk itu jangan bertanya dimana posisi saya dalam organisasi, tak akan pernah tercantum. Tugas saya sebagai tenaga administrasi di divisi marketing, tapi sejak kerajaan api menyerang entah mengapa tugas saya jadi meluber ke divisi-divisi yang lain bahasa kerennya sih general affair singkatnya pembantu umum. Siapa lagi yang membebani saya dengan pekerjaan sampah sampingan seperti ini jika bukan Sang Penguasa Paduka Yang Mulia Big Boss. Dengan demikian hancurlah waktu luang jadwal saya untuk posting mengerjakan tugas wajib saya sebagai blogger tenaga administrasi. Sebagai buruh yang digaji perusahaan tentulah saya harus mematuhi peraturan perusahaan salah satunya masuk jam 8 tet tot pulang jam 5 tet tot dari hari senin hingga jumat. Dan tanpa protes harus ikhlas karena hanya diberi cuti 12 hari dalam setahun yang mana cuti bersama sudah termasuk dalam 12 hari nan suci itu.
           Sebagai buruh elite, termasuk elite karena kerja di bawah sepoian AC dan sekaligus anak rantau libur panjang adalah satu dari sekian histeria tersendiri. Terbukti ketika akhir tahun pasti sudah buka-buka kalender tahun yang baru untuk melihat long weekend. Hari sakti yang ditandai dengan warna merah yang berjajar pada hari aktif kerja. Jumat - Sabtu Minggu atau Sabtu - Minggu - Senin mampu membuat sumringah seperti saat Cinta berpelukan dengan Rangga di bawah gerimis salju kota New York, adegan ciumannya boleh juga dibayangkan tapi janganlah daripada baper. Bosan dengan makanan anak kost (baca : indomie rasa-rasa, ada goreng, soto, kari, ayam bawang, rasa yang tertinggal seeettt daaah), bisa diobati oleh libur panjang. Ya maksudnya pulang ke rumah ketemu mamak dan minta dimasakin masakan mamak,, uuuhhh mantab jiwa. Lebih mantab lagi, makan masakan mamak tak perlu keluar duit itu artinya bisa hemat. Kapan lagi bisa nonton tipi seharian tanpa diganggu oleh interkom yang krang kring krang kring terus. 
           Ketika kamu menjadi buruh elite di perusahaan yang bernama PT apalagi ada embel-embel Tbk tentunya selain gaji sudah barang tentu akan ada bonus annual. Iya, bonus tahunan yang dibagi-bagi tiap tahun sisa laba perusahaan tapi ya dengan catatan perusahaan mendapatkan laba dalam penjualan tahun tersebut. Mungkin diperusahaan lain bonus adalah hal yang biasa karena turunnya sudah pasti di bulan ke berapa. Tapi jika di perusahaan dimana saya dihidupi, urusan bonus-bonusan itu adalah hal yang mistis, terasa tapi tak terlihat. Seperti kentut, tercium tapi tak tahu siapa yang membuat. Seperti arisan, entah angka berapa yang akan muncul. Saya hanya bisa menduga-duga kapan akan turun. Dan jika tiba-tiba saat tanggal gajian nominal berjumlah diluar kebiasaan maka sudah barang pasti itulah yang namanya bonusan. Saya yang babu buruh ini akan histeris sendiri, ini menjadi salah dua histeria bagi saya. Terbayang kan? pundi rekening kita membengkak nominalnya?? Ibaratnya dapat durian runtuh, rejeki nomplok. Mau dipakai apa duit segitu? sudah pasti pikirannya ke toko sepatu online langganan yang koleksinya lagi cetar. 
           Bekerja di perusahaan besar belum tentu senang terus ada juga masa-masa dimana kesusahan itu ada. Ada masanya up and down, jika digrafikkan chart linenya seperti mendaki gunung lewati lembah. Namanya juga orang jualan kadang laku keras kadang nggak laku-laku begitupun perusahaan. Hal ini berdampak pada income perusahaan yang akibatnya adalah horor. Seumur saya meladang di perusahaan ini, saya pernah mengalamai masa-masa ngeri-ngeri sedap yang juga bikin histeris yaitu ketika gajian mundur. Itu kengerian garis keras bagi saya, bikin lemes letih loyo lemah lesu. Sudah dompet tinggal gambar Pattimura dan Pangeran Antasari, stock Indomie sudah menipis gajianpun mundur-mundur syantiek. Alamak.....bikin pening kepala. Lebih pening lagi jika disaat itu ada sale yang hanya ada di tanggal itu. "Ya Allah A'im nggak kuat ya Allah". 
           Aaaah sudahlah, ini hanya coretan dari anggota kasta terendah dalam hierarki perusahaan. Histeria sepele tapi benar-benar membuat histeris. Marilah berdoa saja semoga histeria yang baik bekelanjutan dan histeria yang jelek berkesudahan aamiin. By the way , pak Dir bonusan pak Dir!

#KampusFiksi10DaysWriting Challenge
#10DaysKF
#Day2
@kampusfiksi

Wednesday 18 January 2017

Kekasih Idaman-Ku bukan -Mu

Diposkan oleh corat coret di 09:40:00 4 komentar
           Remaja Gadis Perempuan seumuran saya ini paling demen nontonin drama Korea, iya drama yang selalu menghadirkan pria ganteng dan perempuan cantik sempurna dengan tubuh manequin. Bagi saya pencinta drama Korea sudah pasti kehadiran tokoh utama ganteng akan membuat jalan cerita semakin seru diikuti. Lebih seru lagi kita bisa nyontek fashion ala-ala tokoh perempuannya, biar semakin kece. Untuk sebagian pecinta drama Korea apalagi para remaja perempuan yang masih muda belia, karakter tokoh utama adalah kriteria kekasih idaman. Ganteng sempurna, fashionable, pintar, cool, sudah pasti kaya dan jatuh cinta dengan gadis sederhana. Ini kriteria semacam fatwa yang harus dijunjung tinggi, semacam patokan dengan label "kekasih idaman".
           Sebuah keberuntungnya bahwa saya masih waras karena saya tahu kekasih idaman seperti itu hanya ada dalam drama Korea yang tuhannya adalah penulis cerita. Jika semua lelaki di dunia ini berlabel "kekasih idaman" versi drama Korea sungguh tak akan ada para fans perempuan yang nangis guling-guling dengan hati yang hancur ketika tahu aktor ganteng pujaan hatinya menikahi gadis pilihannya. Tak akan ada gadis remaja yang senewen saat mantan pacarnya punya kekasih yang lebih cantik darinya. Dan tak akan ada perempuan yang bisa membedakan mana lelaki ganteng dan tidak karena semuanya ganteng.
           Kewarasan saya dan pembuktian bahwa saya tidak keracunan drama Korea dengan level over dosis yang menimbulkan delusi adalah pilihan hati saya yang bisa jatuh cinta dengan lelaki yang saat saya menulis ini sedang membetulkan mobil atasannya. Dia bahkan tidak bisa dikategorikan ganteng karena dilulur macam apapun tetap saja dia adalah dia yang tak mungkin kulitnya bisa jadi seputih Lee Min Ho. Dia bisa mencuri hati yang dulu sempat nyempil dihatinya orang, dengan kesederhanaannya. Kesederhanaan lelaki Jawa dengan logat medog dan gaya berpakaian yang tidak bisa dibilang fashionable. Jangan salah, walau kelihatan ndeso tapi dia mengerti dan tak akan salah kostum dan terlihat udik menggelikan saat diajak kondangan.
           Keuletannya dalam bekerja membuat dia memiliki bengkel kecil sederhana jauh di atas kaki pegunungan di pelosok desa, walaupun dia adalah abdi negara anggota terdepan garda keamanan negara namun hal tersebut bukan menjadi satu-satunya asupan "gizi" dompetnya. Demi menjaga asap dapur tetap mengepul dia tetap bekerja di hari libur dan menerima job service dan painting body motor. Dia juga tak segan dan malu berkeliling tempat loakan barang untuk mencari barang yang bisa direkondisi. Namun jangan salah, dia tetap bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan dan tidak pernah melalaikan kewajibannya. Termasuk kewajibannya nyambangi saya saat hari sabtu.
           Hal lain yang membuat saya terkagum-kagum adalah karena dia pintar dan bisa melakukan apapun dengan mandiri. Pengetahuan dapurnya tak kalah dengan kaum hawa untuk urusan bumbu-bumbu dan masakan, bahkan bakso dan mie ayam buatannya jauh lebih enak daripada buatan saya. Urusan bersih-bersih dia lebih rikat daripada saya. Urusan ketok-ketok palu bukan hal yang sulit baginya dan urusan mur-baut-olie-busi motor dan mobil adalah makanan sehari-hari.
           Urusan kesetiaan jangan dipertanyakan lagi karena sudah teruji dan lulus sertifikasi setiap tahunnya. Jika tidak setia mungkin saya sudah ditinggal kawin dengan perempuan berbody manequin. Dan yang paling bikin nggumun adalah dia benar-benar mengerti saya, mungkin karena ikatan emosional dan batin yang sudah terjalin sejak lama dia tahu apa yang ada dipikiran saya tanpa saya harus ngomong. Dia tahu hanya dengan melihat bahasa tubuh saya. Dengan catatan jika bertatap muka, jika LDR ya terpaksa harus ngomong juga.
           Semua hal itu benar-benar membuat saya bangga sebangga-bangganya bisa memilikinya hingga hari ini, mudah-mudahan sampai akhirat kelak aamiin. Semua hal tentang dirinya membuat saya bahagia dan merasa menjadi perempuan paling beruntung di dunia hingga detik ini. Jadi tidak perlulah saya berdelusi ingin memiliki "kekasih idaman" versi drama Korea karena saya sudah memiliki "kekasih idaman" versi saya sendiri.


Didedikasikan untuk My Sylvester Stallone
#KampusFiksi10DaysWritingChallenge
#D1
#10DaysKF
@kampusfiksi (twitter link)

Wednesday 4 January 2017

Ribut-Ribut Soal BPKB, STNK & Pajak Kendaraan yang Naik

Diposkan oleh corat coret di 08:07:00 0 komentar
           Wah dapat hadiah tahun baru dari bapak pemerintah yang bikin resah galau bin gundah gulana seluruh rakyat yang memiliki kendaraan bermotor baik roda dua, roda empat, roda enam roda berapa lagi itu aaahh saya tidak tahu berapa jumlah roda truck trailer. Yang saya tahu cuma kamu dihatiku eeehhh
           Biaya pengurusan BPKB & STNK dan pajak tahunan kendaraan naik setinggi angkasa ya pak?? wuiiihhh kalah deh pesawat. Dijawab apapun oleh bapak saya mengucapkan terima kasih loh pak atas hadiahnya rasanya ngeri-ngeri sedaplah mungkin persis seperti saat adegan Cinta menampar Rangga di film AADC 2 yang fenomenal tempo hari. Sebenarnya ya pak semua itu membebani rakyat pak, beban banget. Saya rakyat pak, saya ini golongan terendah dari struktur pemerintahan, janganlah dibebani lagi dengan kenaikan pajak dan kenaikan hil-hil dan hal-hal yang menyangkut kepengurusan surat-surat kendaraan. Kebutuhan saya sangat banyak pak, saya belum bayar uang sekolah, uang les, uang listrik-air, cicilan rumah, cicilan motor 2, masih ada juga cicilan mobil, bayar asuransi ini itu, beli make up peralatan mandi, beli susu anak dan banyak lagi yang lainnya. Semua itu menguras gaji saya bahkan sampai minus pak. Ahhhhhhh..........
           Mana saya mau tahu sih pak kalau kebijakan bapak menaikkan biaya pengurusan surat-surat kendaraan dan pajak tahunan kendaraan ada maksud yang lebih baik kedepannya. Dengan pajak kendaraan yang naik selain untuk menambah jumlah pemasukan negara juga salah satu cara mendorong saya untuk memilih naik angkutan umum yg mana di negara maju angkutan umum masal lebih dipilih warganya ketimbang naik kendaraan pribadi. Jika saya lebih memilih naik angkutan umum masal kan artinya kemacetan bisa diurai dan jumlah polusi yg bikin kami sesak nafas setiap harinya bisa dikurangi dan lebih jauh lagi mengurangi global warming. Nanti bapak tinggal mengembalikan uang pajak yang sudah saya bayarkan dengan memberikan alat transportasi yang aman, nyaman serta bisa ontime. Seperti di negara maju tuh kemana-mana naik subway dan onthel. Mana saya mau pernah baca dan melek informasi sih pak kalau negara kecil nan makmur seperti Singapura juga menerapkan pajak tinggi untuk kendaraan dan memasang tarif parkir yang bikin orang ngelus dada untuk mengurangi kemacetan dan mendorong rakyat menggunakan moda transportasi massal. Mana pernah sih pak saya ini berpikiran positif terhadap kebijakan-kebijakan bapak, bapak mah tetep salah terus di mata saya.
           Aaaaahhh ya sudahlah yang ruwet bin rumit  semacam itu biarlah hanya hasil pemikiran bapak, beda dengan saya ini yang rakyat kecil pak, mana saya mau tahu hal-hal positif nan rumit semacam itu. Yang saya tahu pajak naik ya beban buat saya.

Tuesday 3 January 2017

Telolet Tahun Baru 2017

Diposkan oleh corat coret di 16:04:00 0 komentar
          Ampas, sudah setahun saja saya tidak posting sampai-sampai blog ini seperti kuburan. Iya kuburan uneg-uneg dan curhatan ala jomblo saya. Maklumlah saya sedang bersama rakyat. seeeeeeetttt dah. Karena ini posting pertama ditahun yang baru saya akan mencoba me-list apa saja hal menakjubkan yang saya lalui di 2016. Istilah kerennya kaleidoskop . Saya akui tahu istilah ini dari facebook, terima kasih untuk mas Mark yang memberi tahu saya lewat media sosial berwarna biru itu. Di mulai dari mana ya? Ok dari sini saja dulu
 

Corat Coret Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review