Thursday 16 March 2017

Dua Purnama

Diposkan oleh corat coret di 15:26:00
Pohon yang berbaris tak sama tingginya itu terlihat semakin kabur, hanya meninggalkan jejak serupa bayangan hitam. Mengapa bisa pohon itu berjajar rapi begitu, bisa jadi dulu memang sengaja diatur. Senja sudah tertidur lelap yang bangun hanya gelap yang ditenggeri beberapa bintang dan bulan. Bulan yang tinggal sepotong, sepotongnya lagi dimakan fase. Di dalam sini juga gelap, sama gelapnya dengan diluar, sama gelapnya juga di hati. Yang terang hanya jam digital warna merah tepat di atas kondektur. Sudah sejak bus meninggalkan keriuhan terminal yang sepertinya tak pernah mati, kondektur telah mematikan lampu di dalam bus. Kondektur itu tahu yang ada disini semua adalah pekerja. Yang ingin meletakkan lelah setelah sehari dikejar pekerjaan atau malah dimarahi bos. Hanya aku yang masih terjada bersama pikiran, bayangan pohon, bulan, bintang dan jam digital berwarna merah. 

"Semoga saja macet!" kataku lirih, tanganku menggelayut manja dilenganmu. Kepalaku pun tanpa diperintah sudah tahu bagaimana harus bersandar dibahumu. Wangi. Parfumnya wangi lelaki macho, segar tapi ada sentuhan lembut dan manis.
"Iya, aku juga suka kalau macet!" katamu seraya tersenyum manis sembari melirikku. Kepalamu bersandar diatas kepalaku. Saling menyandar dan tangan saling menggenggam. Seolah-olah bus itu adalah pasar malam dan kita sedang duduk berdua di taman menikmati kegelapan yang semarak dengan pijaran lampu dari wahana permainan. Dan sorot lampu kendaraan adalah lampu yang berpijar dari biang lala dan komedi putar. Kita menghabiskan dan menikmati seluruh lamanya waktu hanya dengan diam dan letupan benak masing-masing. Setiap minggu di hari dan jam yang sama selama lebih dari 2 lusin purnama.

Ciiiiiittttttttt, ban berdecit. Terkesiap, pikiranku segera pulang dan duduk di tempat semula. Kini di hari yang sama dan jam yang sama. Tidak ada lengan yang bisa aku gelayuti. Disebelahku perempuan berjilbab yang sedang dibuai mimpi. Di luar sana tetap sama, bayangan pohon, bulan, bintang dan jam digital berwarna merah. Kali ini bulannya penuh, seingatku saat aku pertama kalinya tak lagi bisa bergelayut lagi juga saat bulan penuh. Dua purnama sudah.


16 Maret 2017
Arema-nita, Tary Wilujeng



0 komentar:

Post a Comment

 

Corat Coret Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review