Assalamualaikum Beijing (Buku)

           Berawal dari ketidakniatan baca buku ini karena bukunya fiksi dan cenderung aaaahhhhhhhh....tidak menarik bagi saya. Namun, karena tidak ada yg bisa dibaca lagi selain buku ini, apa boleh buat daripada bengong tidak jelas. 

          

           Setelah membaca hampir 80% baru saya "ngeh" jika tokoh utama perempuan yang diceritakan disini adalah satu orang. Saya terperangah tidak percaya. Dari sini saya baru appreciate bahwa keren sekali cara bercerita mbak Asma Nadia ini. Siapa sih yang tidak kenal mbak Asma Nadia? Beliau memang penulis novel bergenre Islami. Kembali ke novelnya, diawal cerita seolah-olah perempuan yang dipanggil "Ra" dengan perempuan yang dipanggil "Asma" adalah dua orang yang berbeda-beda. Ini dikarenakan ada sub judul yang menceritakan tentang perjalanan Dewa dan Ra dan ada sub judul yang menceritakan Zhongwen dan Asma. Saya kira pada awalnya, pastilah nanti diakhir cerita 2 sub judul itu dihubungkan dengan peristiwa bertemunya Dewa dengan Asma atau Zhongwen dengan Ra lalu istilahnya tukeran pacar begitu. Eh...ternyata tidak sama sekali. Ra dan Asma adalah satu orang, nama panjangnya adalah Asmara. Kisah Dewa dengan Ra adalah kisah "masa lalu" Asmara sedangkan kisah Zhongwen dan Asma adalah kisah "sekarang" Asmara setelah putus dari Dewa.
           Saya terkagum-kagum dengan gaya bercerita model begini, karena ini adalah surprise untuk pembaca. Tebakan saya sebagai pembaca sekaligus paranormal telah kandas. Seperti tertampar rasanya dan sakitnya tuh disini (tunjuk dada) hehehehehe. Awsomazing-lah gaya berceritanya. Kalau dari ceritanya sendiri ya...lumayanlah cukup menarik, tapi tidak sampai membuat saya jadi termehek-mehek karena romantisnya. 
           Jika temands penasaran coba baca saja sendiri bukunya ya....by the way novel ini segera difilmkan lho [baca disini]