Tuesday 10 November 2015

Nama Bukan Lagi Representasi Isi

Diposkan oleh corat coret di 19:43:00
           
sumber foto : Mbah Google
           Judulnya kelihatan berat sekali ya??? Padahal ini hanya tulisan kegelisahan saya saja. Ini hanya keluhan kecil bujangan ababil yang masih belum tahu kemana kaki akan melangkah, keluhan kecil bujangan yang belum mau move on. Gelisah saya ini berimplikasi dengan yang namanya sosmed. Itu lho suatu kecanggihan teknologi yang mampu mengubah perilaku dan adat. Misalnya, sebelum makan adalah berdoa (dulu), sebelum makan foto makanan (sekarang).

           Terlepas dari semua dosa sosmed itu, maka sosmed tetaplah sosmed. Dan sebagai anak muda kekinian wajib ain hukumnya untuk memiliki sosmed, nggak usah jauh-jauhlah yang umum semua punya accountnya, iya Facebook dan WA. FB dan WA adalah tempat berkumpulnya teman-teman dunia maya, entah mau teman beneran teman sama teman virtual saja. Salah satu kelebihan FB dan WA adalah kita bisa meng-create sebuah group. Group dengan tema tertentu, misal nih group teman SD, group teman SMP, group teman SMA, group teman Kuliah, group masakan, group arisan, group anak motor, group mantan (nggak mungkin karena bisa cakar-cakaran). Nama sebuah group dibuat dengan nggak asal-asalan, biasanya namanya dibuat berdasarkan tujuan pembuatan group untuk membahas sebuah topik. Misal, group jual beli malang artinya group itu dibuat untuk memperbincangkan masalah jual beli di wilayah Malang yang tinggalnya di Jakarta ya nggak usah join group karena percuma juga, nggak akan ada penjual dan pembeli yang berasal dari Jakarta. Entah mengapa digroup yang saya ikutin (dipaksa ikut karena suatu hal) selalu ada saja member yang OOT (dibaca : out of the topic). Groupnya apa membahas apa. Contoh studi kasus Group Resep dan Makanan. Kalau nama groupnya "Resep dan Makanan" artinya group ini memperbincangkan urusan tetek bengek resep dan makanan yang berhubungan dengan perut, tapi karena selalu saja ada member yang terlalu kreatif, si fulan ini memposting tentang Bencana Asap (yang lagi booming). Yang nggak tahu diri lagi, si fulan memposting lagi bawa-bawa namanya kemanusiaan jika postingannya dihapus karena OOT. Akhirnya peristiwa ini berhasil memunculkan pro dan kontra. Secara bim salabim postingan itu jadi terpopuler dan jadi postingan teratas saat kita membuka halaman group. Laah kalau ingin berbagi postingan Bencana Asap yang dishare di group yang bertemakan kemanusiaan, bencana, atau lingkungan hidup bukan di group resep dan masakan. Saya yakin, di group-group yang lain juga banyak member yang seperti si fulan yang kreatif, suka sekali memposting yang OOT. Dan peristiwa paling hot barusan terjadi di group WA. Saya di add teman dimasukkan ke dalam group yang membernya adalah anggota tim pengawas pemilu, nama groupnya Panitia Pengawas Pilkada XXX (nama tempat di samarkan). Seharusnya, group itu berisikan informasi-informasi yang berhubungan dengan pilkada. HP saya sudah bunyi tang ting tung tang ting tung setelah dibuka ada message dari salah satu member group pengawas yang isinya sama sekali nggak ada implikasinya dengan pilkada. Kalau mau bikin group yang isinya semrawut centang perentang seperti kabel listrik PLN hambok bikin group sendiri kan lebih enak daripada OOT bikin gemes gemes gemes.
           Saya jadi berpikir, jika sebuah nama bukan lagi atau belum tentu merepresentasikan isi lalu apalah arti sebuah nama??? mendingan nggak usah dikasi nama jika bisanya hanya mem-PHP-in. Group aja mem-PHP-in saya apalagi kamu...iya kamu.  

0 komentar:

Post a Comment

 

Corat Coret Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review