Ketika aku SD aku pernah dibelikan manga berjudul Topeng Kaca ditulis oleh Suzue Miuchi, ceritanya bagus walau aku cuma dibelikan 2 seri saja, padahal serinya ada sangat banyak sekali. Manga-nya masih ada itu dirak buku. Dulu aku penasaran sekali dengan ceritanya, tapi aku tak mampu membujuk ayahku untuk membelikan manga. Pada akhirnya ya aku harus stop baca Topeng Kaca. Entah kenapa, tiba-tiba beberapa hari yang lalu aku kepikiran tentang Topeng Kaca, dan aku yakin dijaman sekarang pasti sudah ada manga onlinenya. Eh, setelah ku tanya Mbah dukun paling canggih sedunia yaitu Mbah Gugel, ternyata apa yang aku mau ketemu...tarrraaaaaaaam ini dia TOPENG KACA
Tokoh utamanya gadis muda bernama Maya Kitajima yang berbakat dibidang drama teater. Bukan dari anak orang anak kaya dan biasa saja. Dia ingin sekali menjadi aktris terkenal untuk itu dia harus mengambil simpati publik dengan menjadi tokoh utama di drama teater berjudul Bidadari Merah. Namun tak hanya Maya yang ingin mendapatkan peran itu, ada Ayumi Himekawa, dia adalah anak dari sutradara dan aktris terkenal. Dia juga berbakat dan sudah terkenal seperti orang tuanya. Cantik dan dari keluarga berada. Mereka berdua bersaing untuk mendapatkan peran Bidadari Merah.
Dimanapun dan bagaimanapun cerita tak akan menarik jika tak dibumbui dengan sketsa percintaan. Di manga ini dimasukkan tokoh Masumi Hayami, direktur sebuah perusahaan intertainment terbesar di Jepang. Dia lelaki yang gila kerja, dingin, keras, cuek terhadap wanita dan juga tampan. Disini dia seperti tokoh antagonis pada mulanya, tapi melihat bakat yang dimiliki Maya Kitajima, lama-lama dia tertarik pada Maya. Dia membantu sekolah maya dan mendukung karier Maya secara diam-diam dan selalu mengirimi Maya, sebuket mawar ungu. Dia serapat mungkin menutupi jati dirinya. Semakin lama dia tidak hanya menjadi fans melainkan sudah jatuh cinta terhadap Maya yang sederhana tapi berbakat luar biasa.
Sampai saat aku menulis corat-coret ini, akupun tidak tahu akhirnya seperti apa dan bagaimana kisah cinta Masumi kepada Maya. Aku sih bukan penasaran siapa yang bakal menjadi tokoh utama Bidadari Merah, tapi aku penasaran dengan bagaimana kisah cinta Masumi kepada Maya, apakah mau disembunyikan terus apa mau disampaikan. Kalau disampaikan akan seperti apa. Maya mau menerima apa tidak. Haduuuuuhhh bikin dag-dig-dug...Kalau begitu Makiba (mari kita baca) hehehehehe
Tokoh utamanya gadis muda bernama Maya Kitajima yang berbakat dibidang drama teater. Bukan dari anak orang anak kaya dan biasa saja. Dia ingin sekali menjadi aktris terkenal untuk itu dia harus mengambil simpati publik dengan menjadi tokoh utama di drama teater berjudul Bidadari Merah. Namun tak hanya Maya yang ingin mendapatkan peran itu, ada Ayumi Himekawa, dia adalah anak dari sutradara dan aktris terkenal. Dia juga berbakat dan sudah terkenal seperti orang tuanya. Cantik dan dari keluarga berada. Mereka berdua bersaing untuk mendapatkan peran Bidadari Merah.
Dimanapun dan bagaimanapun cerita tak akan menarik jika tak dibumbui dengan sketsa percintaan. Di manga ini dimasukkan tokoh Masumi Hayami, direktur sebuah perusahaan intertainment terbesar di Jepang. Dia lelaki yang gila kerja, dingin, keras, cuek terhadap wanita dan juga tampan. Disini dia seperti tokoh antagonis pada mulanya, tapi melihat bakat yang dimiliki Maya Kitajima, lama-lama dia tertarik pada Maya. Dia membantu sekolah maya dan mendukung karier Maya secara diam-diam dan selalu mengirimi Maya, sebuket mawar ungu. Dia serapat mungkin menutupi jati dirinya. Semakin lama dia tidak hanya menjadi fans melainkan sudah jatuh cinta terhadap Maya yang sederhana tapi berbakat luar biasa.
Sampai saat aku menulis corat-coret ini, akupun tidak tahu akhirnya seperti apa dan bagaimana kisah cinta Masumi kepada Maya. Aku sih bukan penasaran siapa yang bakal menjadi tokoh utama Bidadari Merah, tapi aku penasaran dengan bagaimana kisah cinta Masumi kepada Maya, apakah mau disembunyikan terus apa mau disampaikan. Kalau disampaikan akan seperti apa. Maya mau menerima apa tidak. Haduuuuuhhh bikin dag-dig-dug...Kalau begitu Makiba (mari kita baca) hehehehehe
0 komentar:
Post a Comment